Jakarta, Aktual.com – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Se-Jabodetabek hari ini Senin (8/4) kembali turun ke jalan dalam aksi di depan Gedung Mabes Polri.
Mereka menuntut Aparat Kepolisian untuk netral dalam momentum Pemilu dan Pilpres 2019, sesuai dengan aturan UU.
“Kammi Jabodetabek hari ini turun ke jalan, membuktikan bahwa dimana ada kezholiman, kita lawan,” sebut Koordinator Aksi, Bahrudin saat berorasi.
Dia mengatakan berdasarkan UU No.2 Tahun 2002 tentang POLRI pada Pasal 28 poin 1, berbunyi “Kepolisian Negara Republik Indonesia bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.”
Maka kata dia, segala bentuk tindakan yang dilakukan oknum pejabat POLRI dalam rangka mendukung salah satu dari pasangan calon presiden jelas bertentangan dengan prinsip POLRI.
“Kita telah siapkan Pakta Integritas, kita tunggu pejabat tinggi Polri untuk berani keluar tuk tanda tangan,” tambah Ichsan Ketua KAMMI Depok di sela-sela aksi.
Menurutnya, dibutuhkan tindakan tegas dari Pejabat Tinggi POLRI kepada oknum yang diduga telah menyalahgunakan wewenang. Hal ini perlu guna menjaga harga diri POLRI.
Dalam aksi tersebut KAMMI Se-Jabodetabek menyampaikan tiga tuntutan kepada para Pejabat Tinggi Polri.
Pertama, KAMMI mendesak Polri berkomitmen menjaga netralitas dalam momentum Pemilu dan Pilpres 2019. Kemudian kedua menjaga keamanan dan kelancaran proses Pemilu dan Pilpres 2019.
“Terakhir, siap memberhentikan dan mengusut tuntas kasus yang melibatkan pejabat POLRI dalam momentum Pemilu dan Pilpres 2019,” bunyi pernyataan sikap.
Ketua Pengurus Wilayah KAMMI DKI Jakarta, Jimmy Juliand mengatakan bahwa akan terus mengawal netralitas POLRI dalam momentum Pemilu dan Pilpres 2019.
“Kita nantikan aksi konkrit Pak Tito untuk memecat oknum perusak citra netralitas Polri,” tegas Jimmy.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan