Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi Rosdiana Sijabat mengungkapkan bahwa selama empat tahun lebih memerintah, Presiden Joko Widodo dinilai cukup berhasil mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut menurutnya dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2018 sekitar 5,2 sampai 5,3 persen.
Dirinya juga mengatakan bahwa tantangan pembangunan ekonomi Indonesia ke depan sangat berat, karena factor internal atau dalam negeri, dan eksternal. Faktor eksternal adalah terjadi pelambatan kinerja ekonomi kawasan.
“Target pertumbuhan pemerintahan Jokowi cukup optimis, yakni 7 persen. Tapi semua pertumbuhan ekonomi global melambat. Amerika saja pertumbuhan ekonomi 2,9 persen. Indonesia tidak terlalu buruk, tapi juga tidak terlalu baik,” ujarnya, Kamis (11/4).
Rosdiana membandingkan, pertumbuhan ekonomi Singapura di tahun 2018 juga hanya 3 persen. Sementara Vietnam dan Kamboja mencapai 6 persen. Menurutnya, pertumbuhan 5,2 persen di Indonesia adalah angka yang patut disyukuri untuk perekonomian yang sedang sepi.
“Sebab faktor eksternal ini tidak bisa 100 persen kita atur. Di Asia Tenggara terjadi pelemahan permitaan barang dan jasa. Perekonomian global akan menekan perekonomian kita. Jadi siapapun nanti yang terpilih, bagaimana meningkatkan aktivitas ekonomi dari sisi rumah tangga,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh: