Mantan Seamen BUMN, M Said Didu, saat menjadi pembicara diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta,  sabtu (7/10). Said mengingatkan terminologi menjual anak perusahaan BUMN bisa menimbulkan kecurigaan publik bahwa seakan-akan BUMN mau dijual untuk membiayai infrastruktur. Jika memang penjualan itu untuk biayai sejumlah pembangunan infrastruktur. Said menyarankan agar pembangunan infrastruktur yang belum mendesak agar ditunda mengingat pertumbuhan ekonomi hanya lima persen atau meleset dari target tujuh persen. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Mantan Staf khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Didu, mengatakan terjadi peretasan akun twitternya yang dilakukan ketika sedang berlangsung debat calon presiden dan wakil presiden kelima.

“Mulai membikin mention, tujuh mention yang menjelek-jelekan UAS (Ustaz Abdul Somad), 23 jam yang lalu yang lalu sekitar pukul 23.00 WIB (sudah diambil alih peretas),” ujar Said Didu saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Minggu (14/4).

Said Didu menduga, peretasan akunnya dilakukan lantaran ada pihak yang ketakutan terkait cuitan-cuitannya di Twitter.

Ia mengaku geram dengan peretas yang mengambil alih akun twitternya. Pasalnya, konten yang dicuitkan telah memfitnah Ustaz Abdul Somad.

“Mereka menghack akun saya untuk memfitnah orang yang sangat kita hormati. Seorang ulama yang hatinya bersih,” kata dia.

Said Didu juga menyatakan, selain akun twitter, akun facebook miliknya juga sempat diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun, sekitar pukul 03.00 WIB akunnya bisa kembali diselamatkan dari peretas.

“Facebook tadi malem bersamaan diambil. Jam 3 Subuh facebook berhasil diselamatkan kembali ke saya. Akun twitter sampai sekarang sudah sulit saya ambil alih,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan