Jakarta, Aktual.co — Beberapa bulan belakangan ini rumor makanan kaleng impor kembali beredar di Indonesia. Pesan yang meresahkan masyarakat itu beredar pertama kali melalui media sosial (BlackBerry Massenger, red). Sementara isi dalam pesan itu mengatakan, agar masyarakat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan kaleng asal impor tersebut.
Meski pesan SARA itu dampaknya tidak terlalu berpengaruh besar bagi masyarakat kita. Namun, sebagian kalangan, menilai membeli makanan kaleng merupakan cara yang praktis dan mudah diperoleh serta awet untuk disimpan dalam waktu lama.
Sementara kalangan lain, menilai makanan kaleng dianggap memiliki nilai gengsi yang tinggi serta mampu menunjukkan derajat sosial dan ekonomi seseorang. Lantas bagaimanakah mengenai makanan kalengan jika dipandang dari sisi kesehatannya?
Prinsipnya, jika Anda ingin membeli makanan kaleng. Ada baiknya tidak melihat sebuah nilai kepraktisannya saja. Melainkan, yang diperlu diperhatikan Anda, mulai dari kemasan. Pada makanan kaleng tetap dapat memenuhi standar kesehatan asal mengikuti proses yang telah ditentukan oleh Departemen yang terkait dengan keamanan makanan dan perlindungan konsumen.
Apalagi, jika di dalam makanan yang dikalengkan diberi tambahan pengawet yang terlalu banyak jumlahnya, atau bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Tentunya, tidak boleh untuk dikonsumsi.
Pasalnya, proses pemanasan pada makanan kalengan, misalnya buah, sayur atau makanan yang mengandung protein tidak boleh sampai merusak zat gizi yang terkandung di dalamnya. Jika zat gizi menjadi rusak, maka makanan tersebut sudah tidak lagi berfungsi optimal bagi kesehatan.
Apalagi jika, kondisi kaleng dalam kemasan makanan kaleng terlihat rusak. Misalnya bocor, dan rentan untuk terjadi masuknya bakteri atau jamur. Sehingga makanan menjadi berbahaya bagi kesehatan.
Sekedar diketahui, setelah pembaca menyimak ulasan tersebut, Aktual.co hanya ingin mengingatkan Anda untuk selalu berhati-hati dan teliti di dalam memilih produk kalengan.
Selain perlu diperhatikan komposisi bahan yang digunakan di dalam proses memproduksi makanan, maka bentuk kaleng juga harus dicermati.
Alasannya, makanan kaleng yang rusak akan mengindikasikan adanya udara fermentasi yang menunjukkan terdapat mikrobia seperti jamur, kapang atau bakteri dalam makanan.
Selain itu yang tak kalah pentingnya, Anda diminta untuk mengecek tanggal kadaluwarsa supaya makanan tidak meracuni tubuh dan menggangu kesehatan tubuh.
Artikel ini ditulis oleh:

















