Aktual.com – Lembaga Konsepindo Research & Consulting mengumumkan hasil akhir hitung cepat (quick count) Pilpres 2019. Dari data yang masuk Paslon 01 capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jumlah total suara yang masuk mencapai 99.8 persen sesuai data quick count yang digelar pada 17 April 2018. Dari data tersebut Jokowi-Ma’ruf mendapatkan suara 54.03 persen dan Prabowo-Sandiaga mendapat suara 45.97 persen.
“Artinya dengan data ini Paslon 01 dipastikan akan jadi juara Pilpres 2019 ini,” kata Direktur Eksekutif Konsepindo Veri Muhlis Arifuzzaman dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (21/4).
Veri mengatakan hasil quick count yang rilisnya tidak akan jauh berbeda dengan hasil akhir real count yang dilakukan KPU saat ini. Menurutnya, hasil quick count selalu presisi dengan akhir penghitungan di KPU. Sebagai anggota Persepi, lembaga siap mempertanggung jawabkan data yang dirilisnya.
“Quick count itu alat bantu saja, kita jadi bisa tahu dengan cepat hasil pemilu. Menunggu sampai selesai penghitungan di KPU butuh waktu lama sekali. Metode quick count bisa dipelajari dan proses serta datanya bisa diaudit. Quick count juga merupakan partisipasi publik dalam pemilu yang diakui undang-undang,” ujarnya.
Veri mengaku optimis kedua kubu akan menerima hasil rekapitulasi KPU sebagai keputusan yang sah. Keberatan atau gugatan atas keputusan itu sudah disediakan jalurnya. “Hasil akhir pasti penetapan dari KPU. Dari quick count yang, sudah dipastikan 01 juaranya,” terang Veri.
Dalam hitung cepat yang dilakukan Konsepindo, populasi surveinya adalah seluruh TPS se-Indonesia yang tersebar di 34 Provinsi. Setiap unit populasi (TPS) mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi unit sampel utama.
Jumlah TPS sampel ditetapkan sebanyak 2.000 TPS. Sampel dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Diperkirakan margin of error sebesar ± 1%, pada tingkat kepercayaan 99%.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan sebesar 20% dari total sampel dengan cara monitoring dan pendampingan saat wawancara dan spotcheck pasca survei.
Artikel ini ditulis oleh: