Jakarta, aktual.com – Suasana politik di Indonesia pasca Pemilu 2019, semakin memanas. Hal ini karena dua kubu (capres 01 dan 02) saling mengklaim kemenangan, padahal KPU belum mengumumkan hasilnya.

Oleh sebab itu, Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta yang dipimpin KH. Jamaluddin F Hasyim membuat seruan atau taushiyah terkait perkembangan pasca pencoblosan Pemilu 2019.

Berikut isi seruan KODI DKI Jakarta melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (22/4).

1. Pemilu sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat menjamin kepastian hukum, dan hasil pemilu merupakan keputusan rakyat pemilih yang harus dihormati. Sebagai Muslim wajib meyakini bahwa kekuasaan merupakan ketetapan Allah SWT kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya

2. Proses penghitungan suara yang berjalan harus dipastikan berlangsung profesional, transparan, kredibel dan menjamin keadilan

3. Penyelenggara pemilu, KPU dan Bawaslu harus bekerja sebaik-baiknya tanpa tekanan dan pengaruh pihak manapun. Tindakan mempengaruhi dan menekan penyelenggara pemilu akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu

4. Aparat keamanan diharapkan bertindak netral dan profesional dalam mengawal proses tersebut

5. Elit politik diharapkan tidak melontarkan isu dan membangun opini yang memanaskan situasi. Ketidakpuasan atas proses penghitungan memiliki jalur penyelesaian secara legal konstitusional

6. Kami berharap para tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut mendinginkan situasi. Janganlah perbedaan politik menghancurkan persaudaraan anak bangsa

7. Memasuki Bulan Suci Ramadhan, mari kita pererat Ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah serta tingkatkan kepedulian sosial dan jauhkan diri dari tindakan yang mengurangi kualitas ibadah kita

8. Akhirnya, kami berharap pemilu menghasilkan kepemimpinan nasional dan legislatif yang membawa kebaikan dan kesejahteraan rakyat dalam naungan ridha Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan berkah-Nya kepada negeri Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin