Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau bersusah payah lagi merenovasi Pasar Blok G, yang pernah jadi salah satu proyek ‘dagangan’ Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI.
Ketimbang memakai cara Jokowi memoles gedung empat lantai yang menampung pedagang kaki lima di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat itu, Ahok terang-terangan lebih memilih ‘meratakan’ saja Blok G, untuk kemudian diserahkan pengelolaannya ke swasta. 
Alasannya, Blok G dianggapnya tidak laku. “Jadi kami lebih baik (serahkan ke swasta). Sekarang lihat saja para pengusaha termasuk Jakarta Monorail‎ kan ingin bangun (Blok G) seperti model Tanah Abang Blok A, Blok B gitu. Yang standar seperti itu,” ujar dia di Balai Kota DKI, Rabu (1/4).
Selain itu, alasan lainnya karena dibutuhkan biaya yang tak sedikit untuk merenovasi Blok G, sedangkan kualitasnya tak meningkat. “Perbaiki lagi enggak ketemu‎. Perbaiki lagi lebih mahal jatohnya. Nah caranya gimana biar enggak keluar duit? Lelang aja ke swasta. Cuma pembagiannya mesti jelas buat kami, jangan kayak kasus Blok A lagi,” ujar dia.
Pasar Blok G diketahui sempat jadi sorotan pemberitaan saat Jokowi melakukan pembenahan besar-besaran di sana. Saat itu, lewat ‘operasi’ besar-besaran di Tanah Abang, seluruh PKL Tanah Abang dipindah ke sana.
Jokowi saat itu juga sesumbar pengunjung Blok G bakal meningkat dan bisa bersaing dengan blok-blok lainnya di Tanah Abang. Kenyataannya, Blok G tetap sepi pembeli dan kalah bersaing. Akibatnya, para pedagang pun memilih kembali turun ke jalan.

Artikel ini ditulis oleh: