Jakarta, Aktual.com – Ekonom senior Rizal Ramli, mengatakan bahwa kecurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemilu kali ini sangat luar biasa jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.

“Kali ini kecurangannya sangat luar biasa. Sebelum pilpres, pada saat pilpres dan setelah pilpres. Yang paling signifikan adalah daftar pemilih palsu atau abal-abal yang jumlahnya 16,5 juta,” kata Rizal dalam simposium ‘Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019’ yang digelar BPN di Hotel Sahid, Jakarta, 14/5/2019.

Rizal juga menerangkan, terdapat puluhan ribu data pemilih yang dianggap janggal.

“Ada puluhan ribu penduduk sama-sama tanggal lahirnya sama kotanya sama, itu jelas abal-abal,” jelas Rizal.

Selain itu, Rizal juga menyesalkan sikap KPU yang cendurung menutup mata dan telinga terhadap data pemilih palsu yang diduga sengaja dilakukan demi untuk memenagkan pasangan capres Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Kalau KPU jujur, profesional, itu dia sisir. Kurangilah 3 juta, 5 juta. Saya yakin masyarakat Indonesia bersyukur. Tapi mereka tutup telinga, tutup mata, tetap mau ada 16,5 juta pemilih abal-abal,” tegas Rizal.

“Karena kalau misalnya dimasukkan 10 orang ke 800 ribu TPS, sudah 8 juta. Ditambahi 20, jadi 16 juta. Pasti menang,” pungkasnya.

Berikut cuplikannya:
Laporan: Warnoto