Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Wahyu Suparyono mengaku optimis pihaknya sepanjang tahun ini mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp2,2 triliun atau lebih besar 80% dibandingkan capaian tahun lalu yang mencapai Rp1,2 triliun.

Untuk itu, pihaknya akan mengubah divisi bisnis usahanya (diversifikasi). Jika sebelumnya PT PPI memiliki beberapa divisi yang menangani bermacam produk (product oriented), saat ini berubah menjadi Divisi Pengadaan, Divisi Penjualan dan Divisi Operasional (process oriented).

“Target pendapatan tahun ini Rp2,2 triliun naik 80% dari Rp1,2 triliun, sedangkan target laba bersih Rp17,5 miliar meningkat dibandingkan rugi bersih tahun lalu Rp37,5 miliar,” kata Wahyu di Kantornya, Jakarta, Selasa (31/3).

Selain itu, lanjut Wahyu, PT PPI juga mulai menggiatkan fungsi Divisi Manajemen Risiko di perusahaan, sehingga lebih fokus  memperhatikan risiko yang akan dihadapi perusahaan dalam berbisnis. “Perubahan struktur organisasi dan pola bisnis diharapkan menjadi bagian baru dalam sejarah perjalanan PT PPI selama 13 tahun berdiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, demi memulai awal yang baik perseroan juga telah memutuskan untuk mengganti logo perusahaan. Perubahan logo ini didasari dengan semakin pesatnya kemajuan bisnis global sehingga memotivasi pihaknya untuk lebih energik dan fleksibel dalam melakukan bisnis.

“Selain itu, juga bertujuan untuk mengarahkan kembali visi dan misi Perusahaan sebagai satu-satunya BUMN perdagangan di Indonesia dan untuk menumbuhkan budaya memiliki perusahaan di kalangan karyawan, maka perubahan logo dilombakan bagi internal karyawan PT PPI dari seluruh Indonesia. Dari kita, oleh kita dan untuk kita,” tutur Wahyu.

Sebagai catatan, PT PPI yang berdiri sejak 2003, merupakan hasil merger dari tiga niaga yang bertujuan untuk melakukan usaha di bidang perdagangan pada umumnya. Selain itu, perseroan juga akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi.

Artikel ini ditulis oleh: