Jakarta, Aktual.com – Kementerian Keuangan menyatakan salah satu penyebab kenaikan peringkat Indonesia adalah dukungan dari tingkat beban utang pemerintah yang rendah dan kinerja fiskal yang moderat.

“S&P memandang beban utang pemerintah relatif ringan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (31/5).

Lembaga pemeringkat internasional S&P telah menaikkan peringkat utang Indonesia dari sebelumnya BBB- menjadi BBB dengan proyeksi stabil.

Kenaikan peringkat kredit ini merupakan pencapaian yang membanggakan, karena langsung naik dua peringkat, tanpa melalui penilaian BBB- dengan proyeksi positif.

Nufransa mengatakan capaian ini didukung oleh penilaian S&P yang melihat rasio utang pemerintah akan stabil dalam beberapa tahun kedepan yang didukung oleh stabilnya keseimbangan fiskal.

“S&P juga memproyeksikan rasio utang pemerintah tetap berada di bawah 30 persen terhadap PDB, mengingat defisit fiskal dan pertumbuhan nominal PDB yang konsisten,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, S&P melihat pemerintah bisa tetap menjaga kinerja defisit anggaran dibawah dua persen terhadap PDB dalam empat tahun ke depan.

Selain itu, beban utang luar negeri Indonesia dalam kondisi aman karena Indonesia merupakan pasar menarik bagi arus modal masuk (FDI) dan mempunyai akses yang kuat di pasar keuangan global.

Kenaikan peringkat ini juga memperlihatkan kebijakan APBN melalui strategi countercyclical untuk menjaga kinerja pertumbuhan merupakan strategi yang tepat.

Secara keseluruhan laporan S&P menyatakan ekonomi Indonesia berada dalam keadaan konsisten lebih baik dari negara-negara dengan tingkat pendapatan sama.

Hal ini terlihat dari PDB per kapita riil di Indonesia yang mampu tumbuh 4,1 persen berdasarkan rata-rata tertimbang 10 tahun, padahal rata-rata pertumbuhan PDB per kapita riil seluruh dunia hanya sekitar 2,2 persen.

Posisi peringkat utang terbaru Indonesia antara lain

1. Fitch dengan peringkat BBB dan proyeksi (outlook) stabil
2. Moody’s dengan peringkat Baa2 dan proyeksi stabil
3. S&P dengan peringkat BBB dan proyeksi stabil
4. Japan Credit Rating Agency dengan peringkat BBB dan proyeksi positif
5. Rating & Investment dengan peringkat BBB dan proyeksi stabil

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan