Jakarta, Aktual.co — PT PLN (Persero) menargetkan dua proyek pembangkit listrik tenaga mini-hidro atau PLTMH berkapasitas total 12 MW di Cianten, Kabupaten Bogor mulai beroperasi Juli 2015.

Juru Bicara PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta, Selasa (31/3) mengatakan, kedua PLTMH dibangun PT Jaya Dinamika Geohidroenergi. “Perjanjian pembelian tenaga listrik atau ‘power purchase agreement’ (PPA) sudah ditandatangani Senin (30/1) kemarin,” ujarnya.

Penandatanganan PPA yang berlaku selama 20 tahun dilakukan Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) Djoko R Abumanan dan Direktur PT Jaya Dinamika Geohidroenergi John Paulus Pantouw. Kedua proyek PLTMH itu adalah Cianten 1B memiliki kapasitas 2 x 3,1 MW, sementara Cianten 3 berkapasitas 2 x 2,9 MW.

Dalam perjanjian tersebut, PLN sepakat membeli energi listrik dari kedua pembangkit seharga Rp1.075 per kWh untuk delapan tahun pertama. Sementara mulai tahun kesembilan, harga beli akan turun menjadi Rp750 per kWh.

Djoko R Abumanan menambahkan, proyek PLTMH yang bersih tersebut akan memenuhi kebutuhan beban di daerah atau sistem DJBB Area Bogor, Rayon Leuwiliang. “Ini memang skala kecil dibandingkan target 35.000 MW. Tapi kalau yang kecil-kecil ini banyak akan cantik juga. Kita punya ‘renewable energy’,” ucapnya.

Selain membangun, PT Jaya Dinamika Geohidroenergi akan mengoperasikan dan memelihara kedua pembangkit ini. Jaya Dinamika juga akan membangun jaringan dan fasilitas interkoneksi yang menghubungkan pembangkit ke titik interkoneksi. “Kami berharap PLN dapat menyerap daya semaksimal mungkin,” kata John Paulus Pantouw.

Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit sebanyak 42.000 MW sampai 2019. Sebanyak 7.000 MW di antaranya merupakan pembangkit yang saat ini tengah dalam progres pembangunan dan 35.000 lainnya merupakan pembangkit baru.

Artikel ini ditulis oleh: