Kendari, aktual.com – Jembatan yang menghubungkan provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Konawe Utara, roboh pada Minggu (9/6), akibat banjir yang melanda wilayah tersebut sejak sepekan terakhir.

Peristiwa amblasnya jembatan penghubung antarprovinsi itu membuat masyarakat di Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Djasmiddin menjelaskan, kondisi air di sungai naik drastis sampai 10 meter hingga air masuk ke badan jembatan.

Arus sungai yang menghubungkan sungai Lalindu dengan sungai Lalasolo itu pun semakin deras.

Dampaknya, bangunan penyangga jembatan sepanjang 5 meter jebol.

“Yang jebol itu dari arah Oheo menuju wanggudu. Sudah tidak bisa dilewati,” ungkap Djasmiddin dikonfirmasi, Senin (10/6).

Sukrin, salah seorang warga Kecamatan Asera yang menjadi korban banjir merasa sedih. Pasalnya, anak dan keluarganya belum bisa dievakusi karena putusnya akses jembatan.

“Hanya bisa berdoa, semoga keluargaku baik-baik saja dan dalam perlindungan Allah. Kami juga berharap pemerintah bisa memberikan solusi atas musibah ini,” ucapnya.

Banjir tersebut merendam sebanyak enam kecamatan dan 28 desa di Kabupaten Konut, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak sepekan terakhir.

Data BPBD Konawe Utara, sebanyak 1.054 kepala keluarga dan 4.089 jiwa terpaksa  mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebanyak 56 rumah hanyut terseret arus banjir.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin