Jakarta, Aktual.co — Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman telah bersinergi dengan sejumlah perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) guna mengembangkan potensi sektor maritim di Tanah Air.
“Sumbangsih ITB guna mendukung program kemaritiman Indonesia merupakan suatu keharusan dan keniscayaan,” kata Menko Maritim Indroyono Soesilo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (31/3).
Menurut Menko Maritim yang telah berkunjung ke Bandung pekan lalu, dirinya membahas dan memperoleh usulan sebanyak 20 program dari pihak pimpinan dan pakar bidang ilmu kemaritiman ITB. Indroyono memaparkan ke-20 program itu antara lain terkait dengan kajian pengobatan dari komoditas kelautan, pembangunan dermaga marina kapar layar wisata, hingga kajian tentang Tembok Laut Raksasa di Teluk Jakarta.
Sedangkan terkait dengan aspek energi terdapat usulan seperti biodiesel dari ganggang mikro, serta listrik dari tenaga angin dan ombak. Menko Maritim mengemukakan pihaknya mengapresiasi beragam usulan tersebut dan akan mengakomodasi serta menindaklanjutinya dalam program kemaritiman pemerintah.
Sebagaimana diwartakan, pemerintah juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur terutama sektor maritim agar selaras dengan program Poros Maritim Dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. “Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla ini mengusung misi mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya maritim,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Selain itu, menurut dia, pemerintahan era Jokowi-JK juga akan mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi, untuk menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah juga mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim.
Artikel ini ditulis oleh:
















