Jakarta, Aktual.co — Industri perbankan Inggris harus membuktikan, bahwa mereka mampu bertahan dari pelemahan ekonomi global melalui ‘stress test’ yang akan dilakukan oleh Bank Inggris pada tahun ini. Parameter ‘stress test’ tersebut, mencakup jatuhnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok serta penurunan ekonomi di zona Euro.
Dalam tes tersebut, akan dikondisikan kontraksi yang tajam dalam pertumbuhan ekonomi Zona Euro dan ekspansi Tiongkok sebesar 1,7 persen. Perekonomian Tiongkok tumbuh sebesar 7,4 persen pada tahun 2014 sampai dengan laju paling lambat selama 24 tahun.
Pertumbuhan ekonomi Hong Kong turun sebesar 1,7 persen ke dalam resesi dan menyebabkan harga rumah di pulau tersebut turun sekitar 40 persen, memukul pemberi pinjaman Inggris seperti HSBC.
Komunitas masyarakat Bank juga harus membuktikan bahwa mereka memiliki sumber daya modal yang cukup untuk menahan penurunan dua persen output ekonomi di zona Euro.
Selain itu, ‘stress test’ juga akan dilakukan dalam sebuah skenario dimana kontrak ekonomi Inggris sebesar 2,3 persen.
Tahun lalu, yang sudah dianggap ketat, fokus ‘stress test’ pada penurunan 35 persen harga rumah di Inggris. Tahun ini, Bank Inggris menetapkan penurunan harga rumah sebesar 20 persen selama lima tahun.
Artikel ini ditulis oleh:

















