Jakarta, Aktual.co — Pemerintah harus memastikan sektor industri nasional mampu bersaing secara tangguh dalam perdagangan wilayah Asia Tenggara memasuki Masyarakat Ekonomi Asean di akhir tahun 2015. Dalam sektor energi guna mendukung produksi industri nasional, membutuhkan adanya pasokan energi yang murah, aman, ramah lingkungan dan berkesinambungan.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan infrastruktur gas bumi di berbagai segmen pasar untuk mendukung upaya pemerintah memperkuat daya saing industri nasional.
“Selama tahun 2014 lalu, di sektor industri, pada medio 2014 PGN mulai melakukan commissioning PGN FSRU Lampung. Di Lampung, hingga akhir Agustus 2014, PGN juga sudah menyelesaikan pembangunan pipa distribusi sepanjang 90 kilometer dari 100 kilometer yang direncanakan,” ujar Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Hendi Prio Santoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (31/3).
Sementara itu, lanjutnya, pembangunan jaringan pipa Kalimantan Jawa I (Kalija I) sepanjang 207 kilometer terus berjalan secara positif dan ditargetkan selesai pada kuartal III 2015. Dengan adanya pipa Kalija I tersebut, PLTGU Tambak Lorok milik PLN di Semarang, Jawa Tengah akan mendapat suplai gas dari lapangan Kepodang dan mampu menghemat biaya bahan bakar hingga sekitar Rp 2 triliun per tahun jika dibandingkan dengan menggunakan BBM.
“Catatan positif dalam pembangunan infrastruktur PGN selama 2014 adalah mewujudkan energi non fosil yang ramah lingkungan, murah dan terjamin pasokannya bagi industri serta dan segmen lainya seperti sektor transportasi, rumah tangga dan bisnis,” tambahnya.
Menurutnya, kemajuan pembangunan infrastruktur ini karena tidak adanya calo gas di lingkungan dan pengelolaan bisnis PGN. Seluruh pembangunan infrastruktur disesuaikan dengan kebutuhan industri dan sektor transportasi. Apalagi korupsi tak ditolerir sedikit pun dalam organisasi PGN melalui penguatan nilai-nilai dan budaya perusahaan. Sehingga gerak laju PGN dapat menghasilkan kinerja dan performa terbaiknya, dengan biaya yang efisien. Hal ini sejalan dengan roadmap pemberantasan korupsi 2012-2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dimana sektor pangan, energi dan pajak menjadi prioritas nya.
Pada sisi lain pembangunan infrastruktur gas bumi yang terus dilakukan PGN merupakan inisiatif perusahaan untuk mendorong gas bumi sebagai salah satu sumber energi utama dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM.
Selain melanjutkan pembangunan infrastruktur gas bumi, PGN juga memperkuat pasokan gas untuk domestik melalui akuisisi sejumlah blok migas. Pada awal Januari 2014 melalui anak perusahaan Saka Energi Indonesia (SEI), PGN telah mengakuisisi 75% hak partisipasi terhadap KKKS Blok Pangkah dengan nilai transaksi sebesar USD 650 juta. Dengan akuisisi tersebut, SEI saat ini memiliki 100 % blok Ujung Pangkah. PGN juga melakukan investasi senilai US$ 175 juta untuk pengembangan shale gas di blok Fasken Eagle Ford di Texas, Amerika Serikat.
Untuk mewujudkan konversi ke gas bumi tiga pilar utama yaitu ketersediaan pasokan gas, pembangunan infrastruktur dan daya serap pasar harus dikembangkan secara bersamaan.
“PGN bersama pemerintah dan mitra usaha lainnya akan terus bersinergi, sehingga gas bumi dapat menjadi energi yang mampu membangun kemandirian dan memperkuat daya saing ekonomi nasional, terutama menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN yang akan mulai berlaku tahun 2015,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













