Sentani, aktual.com – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan hilang kontaknya Helikopter MI-17 milik TNI AD di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, bertepatan dengan munculnya awan cumulonimbus (cb) secara tiba-tiba.
“Iya betul awan cumulonimbus itu yang muncul secara tiba-tiba,” kata Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Silli, ketika dikonfirmasi dari Sentani, Sabtu (29/6).
Petrus menjelaskan, jenis awan cb adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.
Awan cb memiliki elemen yang dapat menganggu aktivitas penerbangan sehingga dianggap sangat berbahaya.
Lanjut Petrus, saat ini kondisi cuaca sedang memasuki musim panca roba sehingga mudah menyebabkan munculnya awan cb.
“Posisi Juni-Juli memang seperti ini dan sangat terpengaruh pada kondisi topografi,” katanya.
Untuk di Papua, kata dia, letak geografinya yang berdekatan dengan Samudera Pasifik menjadi pemicu utama terciptanya awan cb.
Khusus di pegunungan Papua, perubahan cuaca bisa terjadi sangat cepat terutama saat siang hari.
Karena itu, Petrus mengimbau pencarian Helikopter MI-17 milik TNI AD yang melalui udara dilakukan pada pagi hari.
Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontaksesaat lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Helikopter tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang crew dan lima orang personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos,” kata Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi.
Helikopter itu, lanjut Aidi, tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.
Bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.
“Pada pukul 11.44 WIT Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan ekstimasi waktu seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT namun sampai dengan saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut,” tambah dia.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin