Ekonon Senior, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan di era Jokowi - JK menunjukan paling rendah dari era kepemimpinan semua presiden sebelumnya sejak reformasi. Ungkap Rizal dalam agenda diskusi Ngobrol Denga Dr. Rizal Ramli dengan tema "Indonesia Perlu Pemimpin Optimis yang Bawa Perubahan" yang di gelar di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 25/2/2019. AKTUAL/WARNOTO
Ekonon Senior, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa penurunan angka kemiskinan di era Jokowi - JK menunjukan paling rendah dari era kepemimpinan semua presiden sebelumnya sejak reformasi. Ungkap Rizal dalam agenda diskusi Ngobrol Denga Dr. Rizal Ramli dengan tema "Indonesia Perlu Pemimpin Optimis yang Bawa Perubahan" yang di gelar di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 25/2/2019. AKTUAL/WARNOTO

Jakarta, Aktual.com – Di negara-negara otoriter, penipuan dan kebohongan dapat dengan mudah diubah menjadi kemuliaan. Namun mantan Presiden AS Abraham Lincoln mengatakan Anda tidak bisa membodohi semua orang sepanjang waktu.

Begitulah Cuitan yang disampaikan Ekonom Rizal Ramli lewat akun Twitter @ramlirizal.

“Dalam rezim otoriter baru, ketika kaum intelektual membenarkan penipuan dan ketidakadilan, dan media arus utama menjadi megafon dari status quo, ketidaksetaraan ekonomi dan kemiskinan struktural akan meningkat,” lanjut cuitan Mantan Menko Ekuin era Presiden Gud Dur itu.

Dalam cuitan sebelumnya, Rizal juga mengatakan, jika sistem politiknya neo-otoriter tapi kebijakan ekonominya neo-liberal adalah sebuah kontradiksi.

“Hasilnya oligarki akan semakin kuat, oligopoly semakin mencengkram, dan kemiskinan struktural akan makin parah,” sambung eks tim panel PBB ini.

Bahkan Cina saja yang otoriter, memakai pola ‘planned market ekonomi’, bukan neo-liberal.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan