Jakarta, Aktual.co — Presiden Portugal Anibal Cavaco Silva pada Jumat (15/5) waktu setempat, menyerukan kepada para pemuda Portugal agar pulang ke negara asal mereka.
“Mendasar buat kita untuk menciptakan kondisi guna menarik mereka yang karena bermacam alasan, memilih untuk menempatkan diri mereka di luar negeri,” kata Cavaco Silva, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Portugal Lusa.
Cavaco Silva menambahkan negaranya beresiko kehilangan penanaman modal pada “pendidikan luar biasa” generasi muda dan bakat yang hilang itu dapat membantu Portugal kembali ke “jalur pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan”, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.
Ribuan pemuda Portugal telah meninggalkan negeri tersebut sejak 2011, ketika negeri itu menandatangani talangan sebesar 78 Miliar Euro (89,15 Miliar Dolar AS). Fenomena itu dijuluki ‘kekeringan otak’, kondisi yang telah membuat prihatin banyak pengulas dan memicu kecaman di kalangan partai oposisi.
Menurut data yang disiarkan pada Agustus tahun lalu oleh Lembaga Statistik Nasional Portugal (INE), Portugal telah kehilangan setengah juta pemuda yang berusia antara 15 dan 29 tahun dalam satu dasawarsa belakangan.
Artikel ini ditulis oleh:

















