Denpasar, Aktual.co — Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto menegaskan jika harga bahan bakar minyak (BBM) akan terus fluktuatif. Hal itu mengacu pada dua hal, harga minyak dunia dan kurs mata uang dollar Amerika.
“Penghitungan BBM itu sudah ada formulanya dan sudah diketahui ESDM dan DPR. Ada dua alasan kenaikan, pertama karena harga minyak dunia dan kedua karena kurs dollar,” kata Dwi saat memberi keterangan resmi di sela acara forum sharing teknologi hulu di Kuta, Bali, Senin (30/3).
Menurut dia, kenaikan harga minyak dunia sebesar 13,5 persen. Sementara dollar naik menjadi Rp13 ribu lebih persatu dollar atau setara dengan 7 persen.
“Penaikkan BBM belum seluruhnya meng-cover biaya produksi Pertamina. Kita melihat tren. Kita berharap ada tren turun. Ini akan membuat pengusaha SPBU pusing kalau naik turun. Kita masih melihat tren ke depan,” kata Dwi.
Menurutnya, kenaikan minyak dunia dan kurs dolar AS belum sepenuhnya menutupi biaya produksi Pertamina. Kendati begitu, Dwi membantah ada perbedaan pendapat dengan pemerintah.
“Tidak terjadi perbedaan. Menurut analis dunia, fluktuasi harga akan cenderung menurun,” papar Dwi.
Kendati begitu, ia melanjutkan, Pertamina saat ini tengah berjuang keras melakukan efisiensi. “Soal kemungkinan (harga BBM) naik turun akan terus terjadi. Tapi kita tengah berjuang keras soal efisiensi,” imbuhnya.
Ada dua hal yang tengah dilakukan efisiensi. Pertama adalah efisiensi produk kilang agar bisa bersaing dengan produk impor. Kedua, efisiensi distribusi transportasi.
“Kita berharap efisiensi bisa menjadi tulang punggung tambahan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka













