Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan sambutan pada pembukaan Rapimnas Barisan Muda Penegak PAN di Jakarta, Jumat (8/4). Rapimnas yang diikuti peserta dari DPW BM PAN se-Indonesia itu membahas isu strategis serta diharapkan bisa memunculkan para kandidat Ketua Umum BM PAN yang akan dipilih pada Kongres V BM PAN pada 2016. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Politik Ade Reza Hariyadi menilai akan sulit bagi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menempatkan posisinya sebagai oposisi pada pemerintahan periode 2019-2024 lantaran juga akan berpengaruh pada pergerakan mesin politik partai.

“Akan sulit bagi PAN kalau kemudian berada di luar kekuasan, karena ini menyangkut sumber daya-sumber daya strategis yang diperlukan untuk menggerakkan mesin politik partai,” jelas Ade ditulis Ahad (4/8).

Menurutnya, jika partai besutan Amien Rais itu memilih untuk berada di luar pemerintahan, akan membatasi kesempatan bagi internal PAN untuk mendistribusikan potensi-potensi kadernya.

Sebelumnya, Senior Instruktur DPP PAN Icu Zukafril pada Jumat (2/8) mengatakan bahwa di tingkat elite PAN masih ragu-ragu dalam menentukan sikap politik untuk menjadi oposisi karena masih berupaya masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Sikap PAN yang masih ragu-ragu dan belum menentukan posisi politiknya dalam pemerintahan kemudian membentuk beberapa opini yang berasumsi PAN mencoba bermain “dua kaki”.

Artikel ini ditulis oleh: