Jakarta, Aktual.co —Wikileaks kembali mengungkap file rahasia soal Trans-Pacific Partnership (TPP).
Yang diungkap kali ini adalah sebuah draf bab dalam kesepakatan investasi antara AS dan 11 negara yang tergabung dalam TPP. Bab yang mengundang kontroversi itu menjelaskan secara gamblang soal beberapa poin penting di Investor-State Dispute Settlement (ISDS).
Beberapa kalangan melihat bahwa pemerintahan Obama akan memberikan ruang dan “kekuatan besar” bagi sebuah perusahaan untuk menggugat sebuah negara ke pengadilan karena dianggap menggangu kepentingan perusahaan. Terutama jika menyangkut tergangunya kepentingan perusahaan akibat perubahan hukum, kebijakan atau pergantian rezim.
“Under ISDS, a foreign investor who thinks a law in a given country is hurting its business can enter arbitration against that country before an international arbitration panel chosen by both parties,” seperti ditulis dilaman vox.com (27/3).
Draf negosiasi ISDS setebal 56 halaman tersebut saat ini masih dalam proses alot. Tampaknya, ada “perlawanan” yang cukup kuat dari beberapa negara lain untuk sepakat pada diktum: perjanjian awal antara sebuah investor asing dan dan negara tidak akan bisa diubah atau dinegoisasi meski kebijakan dan hukum di sebuah negara berubah. Negara tidak punya kekuatan apapun untuk mengubah kesepakatan itu.
“As soon as you reveal your position and put it in print, then it’s much more difficult to modify it and be flexible later,” kata senior fellow at the Peterson Institute for International Economics, Gary Hufbauer beberapa waktu lalu.
Tampaknya, AS sangat khawatir karena di beberapa kasus ISDS yang terjadi beberapa negara, terutama di Nikaragua, sempat menjungkirbalikkan beberapa perusahaan besar dan multinasional AS di sana.
Di Indonesia, juga terjadi kasus seperti ini. Contohnya di kasus Churchil Mining yang sempat mencuat beberapa waktu lalu.
Artikel ini ditulis oleh:

















