Jakarta, Aktual.co — Jenderal tertinggi Amerika Serikat yang memimpin operasi serbuan terhadap ISIS menyatakan, Milisi Syiah tak lagi menjadi ujung tombak dalam operasi merebut kota Tikrit, di Irak.
Menurut Kepala pusat komando Amerika, Jenderal Lloyd Austin, dukungan Amerika terhadap operasi itu disertai syarat berupa mundurnya milisi Syiah dari wilayah tersebut.
Ia menyatakan, ketika mereka mengundurkan diri, maka koalisi yang dipimpin AS mulai melancarkan serangan udara guna mendukung tentara Irak.
Jenderal Austin mengakui, bahwa Pemerintah Irak meminta dukungan pihaknya untuk mengusir militan ISIS yang masih tersisa di pusat kota Tikrit.
Selama ini, Amerika menjaga jarak dari operasi itu karena keberadaan Milisi Syiah yang didukung Iran ini.
Sementara itu, Pemerintah Irak menyatakan mereka telah memulai serangan final untuk merebut kembali kota Tikrit, sesudah pasukan koalisi pimpinan Amerika melancarkan serangan udara ke posisi ISIS.
Pasukan koalisi melakukan tujuh belas kali serangan udara guna menghidupkan kembali operasi terbesar pemerintah Irak dalam mengusir ISIS dari Tikrit.
Operasi tersebut sempat berhenti dalam beberapa hari ini. Pasukan koalisi mengincar milisi ISIS yang diperkirakan masih berjumlah beberapa ratus orang yang berada di Istana Kepresidenan di pusat kota Tikrit.
Artikel ini ditulis oleh:

















