Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menghadiri acara pembukaan sesi "Pathways to Prosperity" dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10). Agenda tersebut membahas tentang perkembangan teknologi untuk pertumbuhan ekonomi. ANTARA FOTO/ ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun/wsj/2018

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah mewaspadai kenaikan harga minyak dunia sebagai imbas serangan terhadap fasilitas minyak mentah Arab Saudi yang mempengaruhi produksinya.

“Yang harus kami perhatikan mungkin lebih kepada dampak jangka menengah-panjang yaitu dinamika stabilitas keamanan dan politik di Timur Tengah,” kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (17/9).

Pemerintah, kata Sri Mulyani, harus mewaspadai itu karena kenaikan harga minyak dunia diperkirakan menambah ketidakpastian ekonomi global yang beberapa bulan terakhir terjadi.

Apalagi, lanjut dia, Arab Saudi merupakan negara eksportir minyak terbesar dunia dengan cadangan minyak yang melimpah sehingga dampak serangan yang memotong produksi itu juga diprediksi mempengaruhi pasokan dunia.

Meski demikian, Sri Mulyani mengaku akan mencermati situasi, termasuk menantikan respons dari Arab Saudi dan negara lain seperti Amerika Serikat dan Iran.

“Yang pasti akan mempengaruhi tidak hanya sentimen, tapi betul-betul konstelasi politik dan keamanan misalnya. Jadi itu yang akan menjadi fokus kami,” ujar Sri Mulyani.

Artikel ini ditulis oleh: