Jakarta, Aktual.co — Hampir 4 bulan terakhir ini, negara Costa Rica sudah menggunakan 100 persen sumber energi baru terbarukan (renewable energy) untuk konsumsi seluruh kebutuhan energi dalam negerinya.

Apa yang sebenarnya sudah dilakukan negara ini?

Negara kecil dengan penduduk kurang dari 5 juta orang ini ternyata menggandalkan air (PLTA) untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan listrik rakyatnya.

Dengan potensi hujan yang ada dan sungainya, pemerintah Costa Rica mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya tanpa bergantung lagi dengan energi fosil seperti minyak atau solar. Demikian pernyataan Costa Rican Electricity Institute seperti dilansi di laman csmonitor.com (24/3).

Memang, jumlah penduduk yang tidak terlalu besar dan tidak ada industri manufaktur di sana membuat kebutuhan enegri listriknya tidak terlalu besar. Negara ini mengandalkan potensi pertanian, pariwisata dan eco-tourism sebagai tulang punggung devisanya.

Langkah besar yang dilakukan negara ini sangat strategis ketika industri minyak global mengalami gonjang-ganjing. Apalagi ketika Venezuela yang sampai saat ini menjual minyaknya dengan diskon besar ke Costa Rica lagi menghadapi masalah dengan turunnya harga minyak global.

Namun pemerintah Costa Rica menyadari, bahwa tidak selamanya hujan terus menerus turun. Ada kalanya, musim kemarau bisa panjang. Dan ini mengakibatkan PLTA yang ada tidak maksimal menghasilkan.

Tak salah jika saat ini, pemerintah Costa Rica juga sedang menggali potensi panas buminya (geothermal) untuk back up PLTA-nya.

Menurut pemerintah Costa Rica, kebijakan energinya sudah menyatakan bahwa pada tahun 2021 energi yang digunakan oleh negaranya sudah tidak menggunakan karbon lagi.

Artikel ini ditulis oleh: