Jakarta, aktual.com – Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengingatkan bahwa tradisinya posisi Ketua MPR diserahkan kepada partai yang menjadi penyeimbang dari koalisi pemerintah.
“Karena itu sejak awal, teman-teman partai dan fraksi mendorong saya untuk menjadi calon Ketua MPR bila teman-teman MPR lainnya memberi dukungan,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10).
Dia mengatakan dalam waktu singkat, Gerindra akan menyampaikan pandangan dan sikap tersebut dalam pembicaraan awal saat penentuan Pimpinan MPR.
Muzani mengatakan Gerindra sudah mengkomunikasikan kepada semua partai yang ada di MPR dan sebagian kelompok DPR sudah diinformasikan.
Menurut dia, partai koalisi pemerintahan menanggapi pandangan Gerindra tersebut dengan baik untuk perubahan dan perbaikan demokrasi.
“Ada yang macem-macem orang memberi respon menunggu keputusan partainya, menunggu dawuh pimpinannya segala macem,” ujarnya.
Muzani berharap terjadi konsensus antar-fraksi dan kelompok DPD RI dalam menentukan Ketua MPR RI periode 2019-2024 sehingga Gerindra akan menyosialisasikan gagasannya dalam bentuk lobi-lobi.
Namun menurut dia, dalam Tata Tertib DPD RI dikatakan kalau konsensus tidak tercapai maka tidak bisa dihindari mekanisme pemungutan suara atau voting.
“Namun, tidak seperti dulu menggunakan sistem paket, artinya siapa pun yang akan menjadi ketua orang yang ditunjuk dan yang kalah menjadi wakil ketua. Apabila saya terpilih menjadi Ketua MPR maka yang lain menjadi wakil ketua,” tuturnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin