Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said serta sejumlah gubernur telah menyelesaikan sengketa blok minyak dan gas Sebuku yang terletak di perairan perbatasan antara Provinsi Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

“Rapat yang dipimpin Wapres adalah untuk mencari solusi pengelolaan beberapa blok migas di wilayah yang bertetangga antara Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan. Diskusinya sangat baik, semua pihak menyampaikan solusi dan terjadi kesepakatan mengenai blok Sebuku,” kata Menteri ESDM Sudirman Said di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (25/3) sore.

Menurut dia, kedua pemda telah memahami prinsip kerja sama yang akan membentuk badan usaha milik daerah bersama yang akan dikelola secara berkelanjutan. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan blok Sebuku akan dibagi dua untuk masing-masing daerah.

“Hal yang akan dikelola BUMD adalah sahamnya. Tentu supervisinya ada di SKK Migas. Kami ingin memberikan pesan ke pemda bahwa definisi saham paritispasi adalah kepemilikan dan yang pasti setelah proyek menghasilkan maka akan mengalir ke kas daerah sebagai sumber pendapatan daerah atau PAD,” katanya.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Barat Anwar mengatakan pengelolaan blok migas Sebuku akan mengikuti arahan Wapres dan Kementerian ESDM.

“Masing-masing daerah akan bentuk badan usaha bersama untuk mengelola ini (blok Sebuku), jadi tidak perlu banyak, sarannya tadi dikelola bersama dan berkelanjutan,” kata Anwar.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy mengatakan kedua pemda akan membangun “special purpose company” yang bentuknya BUMD sebagai pemegang saham.

“Tadi disampaikan Menteri ada mitra yang akan mengelola ‘participating interest’ dan tentu mitranya yang akan kami utamakan adalah Pertamina. Kami mengutamakan perusahaan nasional yang menjadi mitra,” katanya.

Wilayah kerja Sebuku sudah beroperasi dengan produksi gas dan 94 barel kondensat. Seluruh wilayah berada dalam kawasan perbatasan dan tahap eksplorasi butuh sekitar 7-10 tahun kedepan untuk mengetahui cadangan migas ke-8 titik migas yang belum beroperasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka