Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan persoalan tingginya harga komoditas menjadi tantangan yang harus dihadapi pada periode awal ketika mulai mengemban amanah sebagai pejabat menteri.
“Paling menyibukkan dalam koordinasi adalah beberapa komoditas yang paling ruwet, seperti beras, gula, dan daging. Kadang-kadang persoalan bawang putih dan telur,” katanya, Sabtu (19/10).
Darmin mengakui sempat kesulitan dalam menangani persoalan itu karena tidak adanya data mengenai produksi pangan yang memadai atau data soal luas lahan tanam yang tepat untuk mengambil keputusan secara benar.
“Intinya memang di Pertanian, permasalahannya soal data, kita jarang sepakat. Kalau data tidak disepakati, kesimpulannya lain-lain. Yang satu bilang (stok) kurang, di tempat lain panennya banyak,” kata Darmin.
Padahal, kebutuhan data tersebut, yang saat ini telah terpenuhi melalui kebijakan satu peta yang dapat diakses melalui portal BIG, pada waktu itu dibutuhkan, salah satunya untuk pemberian alokasi subsidi pupuk secara tepat sasaran.
“Soal lahan ini dulu sulit disepakati, padahal pengaruhnya pada subsidi pupuk. Kalau luas lahan turun, tiba-tiba (subsidi) bisa dipotong (Menteri Keuangan) Bu Ani (Sri Mulyani),” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: