Pekerja mengerjakan reproduksi tabung elpiji 3 kilogram (kg) di Depot (Liquefied Petroleum Gas/LPG) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (29/1/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano

Padang, Aktual.com – Legislator Padang meminta Pertamina agar bertindak lebih tegas terhadap pangkalan gas elpiji nakal yang menjual gas bersubsidi tiga kilogram di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah di tetapkan di Sumatera Barat.

Budi Syahrial mengatakan selain mengeluhkan harga gas yang melambung tinggi namun beberapa masyarakat juga keluhan keberadaan gas yang terkadang sulit didapatkan di tempat pengencer.

“Saya sarankan agar pemerintah melalui Pertamina melakukan sidak ke beberapa pangkalan yang nakal tersebut, sekiranya nanti ditemukan dan terbukti maka Pertamina harus bertindak tegas,” ujarnya, Ahad (20/10).

Sebetulnya penggunaan gas tiga kilogram atau gas bersubsidi hanya dibolehkan untuk para pedagang mikro seperti pedagang cendol, sate, bakso dan lainnya yang menggunakan gerobak.

“Sedangkan usaha makro seperti restoran tidak diperbolehkan menggunakan gas tiga kilogram,” sambung dia.

Akan tetapi, menurutnya berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat kebanyakan restoran di Sumbar khususnya di Padang masih banyak yang menggunakan gas tiga kilogram.

Artikel ini ditulis oleh: