Semarang, Aktual.co — Wakil Ketua Umum PBNU, As’ad Said Ali, memprotes tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyita Masjid Syaichonna Cholil di Bangkalan, Madura.
“Saya protes jika memang ada seperti itu. Masjid-masjid kok disita. Aset milik korupsi yang disita dunk, jangan masjidnya. Ini saya serius, dan akan membawa masalah ini ke NU,” katanya menegaskan, usai mengisi seminar nasional bertema Radikalisme dan Terorisme Berkedok Agama di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/3).
Menurutnya, sebelum ada negara Indonesia lahir, pesantren yang menjadi pemimpin atas kemerdekaan bangsa ini. Maka semua harus berfikir budaya ketimuran, sehingga lahirnya intelektual Islam.
“Siapa yang mendidik bangsa ini kalau bukan para pesantren? Kita semua harus berfikir budaya timur,” tanyanya.
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Nasional itu menegaskan, KPK harus melihat duduk persoalan antara masjid dengan penyitaan aset korupsi.
“Saya ingatkan agar KPK harus melihat duduk persoalan ini,” pungkas dia.
Sebelumnya, KPK menyita aset milik Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin karena dijerat dugaan korupsi. Salah satunya, hasil penelusuran KPK menyita masjid Syaichonna Cholil berusia 90 tahun lebih yang menjadi peninggalan mbah Kiyai Syaikhona Kholil.
Artikel ini ditulis oleh:

















