Jakarta, Aktual.co —Sebuah studi baru menunjukkan vaksinasi flu musiman memberikan sedikit perlindungan dari virus flu burung.
Peneliti dalam studi tersebut mengamati 28 orang yang telah menerima suntikan flu tahunan sejak tahun 2007 lalu, dan mengukur tingkat antibodi mereka, yang merupakan protein dalam sistem kekebalan tubuh yang mengikat patogen untuk membuat mereka tidak berbahaya.
Para peneliti secara khusus melihat 83 antibodi yang dikenal untuk mengikat ‘H3N2’, flu yang termasuk dalam vaksin flu musiman.
Mereka menemukan, bahwa sebagian kecil dari antibodi ini sekitar tujuh persen mampu mengikat virus flu H7N9, dimana flu burung yang pertama kali muncul di Tiongkok pada tahun 201. Sejauh ini, virus tersebut telah menyerang ratusan orang dengan tingkat kematian sekitar 30 persen.
Namun demikian, cara itu tidak diketahui apakah tingkat antibodi terlihat pada peserta penelitian akan cukup untuk memberikan perlindungan penuh terhadap infeksi H7N9.
“Saya menduga bahwa vaksinasi dengan vaksin flu musiman tidak akan sepenuhnya melindungi dari H7N9, tetapi jika mereka divaksinasi tidak terinfeksi virus, ini ‘reaktif’ antibodi dapat meningkatkan kondisi mereka. Misalnya, dengan mengurangi berapa lama mereka sakit atau bagaimana mereka sakit,” urai Profesor Kedokteran dari University of Chicago, Patrick Wilson,
Studi tersebut juga menemukan, bahwa dari tujuh persen dari antibodi yang terikat H7N9, mampu sepenuhnya menetralisir virus. Kemudian, para peneliti memberi antibodi ini pada tikus sebelum menginfeksi tikus dengan dosis mematikan yakni virus H7N9. Tikus yang mendapat antibodi selamat, tapi tikus yang tidak mati karena infeksi.
Alasan lain, bahwa beberapa antibodi yang mampu menetralisir kedua virus flu musiman dan virus flu burung kemungkinan besar karena antibodi ini mengikat ‘batang’ dari virus flu.
“Jika kita bisa berhasil menemukan antibodi ini, kita bisa memiliki vaksin influenza yang lebih baik,” kata Wilson.
Artikel ini ditulis oleh:

















