Jakarta, Aktual.co — Pasokan elpiji tiga kilogram, kini dikeluhkan masyarakat pesisir pantai Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, karena langka atau susah didapat, selain itu juga harganya cukup tinggi mencapai Rp27.000 per tabung.

“Elpiji tiga kilogram susah didapat,” kata seorang warga pesisir pantai Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Usman, di Secanggang, Selasa (24/3).

“Masyarakat di sini semakin payah mendapatkan elpiji tiga kilogram, buktinya sudah hampir sebulan ini elpiji tersebut menghilang,” katanya.

Warga Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang harus mencari dengan susah payah baru bisa mendapatkan elpiji tiga kilogram itupun dengan harga yang cukup tinggi, sehinga membebani masyarakat nelayan.

Ia berharap agar Pertamina melalui agennya dapat memasok elpiji segera mungkin ke kawasan pesisir pantai agar nelayan dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan tenang, tanpa harus susah mencari elpiji.

Sementara itu Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara Sirkani berharap agar Pemerintah Kabupaten Langkat, segera memberikan perhatian serius terhadap kelangkaan elpiji tiga kilogram ini.

“Elpiji bersubsidi harus jelas peruntukkan buat masyarakat, untuk itu harus dbuat kartu pengendaliannya agar tidak terjadi kelangkan seperti yang dialami warga sekarang ini di Desa Jaring Halus,” katanya.

Akibat kelangkaan gas ini sekarang masyarakat di sana susah untuk memasak maupun melakukan aktifitas lainnya, karena elpijinya tidak ada.

Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Langkat Sutrisuanto mengatakan akan menghubungi dulu agen ataupun pangkalan disana, mencari sebab kenapa elpiji sekarang ini langka.

“Kita akan hubungi agen elpiji kenapa bisa langka disana,” katanya, untuk itu pihaknya berharap agar masyarakat bersabar, akan segera dituntaskan masalahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka