Jakarta, aktual.com – Prayudho Rahardjo selaku CEO Accesstrade Indonesia, platform affiliate marketing terkemuka dari Jepang, menyampaikan beberapa metode beriklan di internet.
Dijelaskan Prayudho Rahardjo, affiliate marketing adalah metode digital marketing yang menghubungkan antara bisnis, produk ataupun jasa yang ingin beriklan (advertiser) dengan website yang menampilkan iklan (publisher).
“Tipe publisher pun bermacam-macam, mulai dari blog pribadi, portal berita, maupun price comparison site dan coupon site,” ujarnya saat menyampaikan seminar bertema “How to Sell on Internet with Affiliate Marketing” dalam acara Disrupto 2019 yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu (23/11).
“Para content creator atau yang akrab disebut influencer juga dapat menjadi publisher iklan affiliate,” katanya menambahkan.
Keunggulan affiliate marketing, jelas Prayudho Rahardji, dibanding metode digital marketing lain ialah berbasis Cost-Per-Action (CPA), sehingga pengiklan akan membayar biaya iklan atau komisi setelah terjadi action. “Baik itu dalam bentuk penjualan, registrasi, ataupun instalasi aplikasi,” paparnya.
Dalam presentasinya, Prayudho juga menjelaskan bahwa sebanyak 81 persen konsumen membuat keputusan pembelian berdasarkan saran dari teman atau para experts.
Biasanya, lanjut Prayudho Rahardjo, orang akan mencari review di internet sebelum membeli barang yang diinginkan atau melakukan komparasi harga melalui comparison site.
“Fakta inilah yang menjadi peluang para pelaku bisnis untuk mendapatkan penjualan yang maksimal dari affiliate marketing, karena di sinilah para publisher berperan untuk mengulas dan mempromosikan produk dengan konten semenarik mungkin untuk menggiring opini konsumen agar tertarik dengan produk tersebut dan melakukan transaksi,” katanya.
Terkait pembayaran iklan, Prayudho Rahardjo, menjelaskan bahwa semua pembayaran iklan ke pihak publisher baru dilakukan ketika terjadi action yang dikehendaki si pengiklan. “Dan inilah yang akan menjadi sangat menguntungkan dari sisi pengiklan, di mana mereka akan mendapatkan Return-on-Investment (ROI) dengan maksimal,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin