Foto: Istimewa

Jakarta, Aktual.com – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan penyelundupan komponen motor Harley Davidson yang diduga melibatkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

“Selama ini, aksi penyelundupan lewat udara hanya sekadar isu dan sangat sulit tersentuh,” kata Neta, melalui pernyataan tertulis yang diterima, Jumat (6/12).

Menurut dia, polisi harus mengusut secara serius kasus tersebut, termasuk apakah penyelundupan itu baru pertama kali atau sudah berulang kali dilakukan.

Apalagi, kata dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyebutkan potensi kerugian negara akibat penyelundupan itu bisa mencapai Rp1,5 miliar.

Neta mendesak Ditreskrimsus Polda Metro Jaya bergerak cepat segera menangkap dan menahan sosok yang akrab disapa Ari Askhara itu, dan semua pihak yang terlibat dalam aksi penyelundupan itu.

Selama ini, kata Neta, Polri, dalam kaitan ini Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sangat agresif memburu dan menangkap para pelaku penyelundupan pakaian bekas dari luar negeri.

Ia mencontohkan penangkapan enam tersangka penyelundupan pakaian bekas dari Cina di tiga tempat berbeda, yakni di Pelabuhan Marunda, Senen, dan Ancol, 12 September 2019 oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

“Para tersangka ditangkap dan langsung ditahan karena merugikan negara miliaran rupiah,” katanya.

Oleh karena itu, IPW meminta Polda Metro Jaya untuk tidak tebang pilih dalam penanganan kasus, terutama yang melibatkan pejabat negara.

Jika polisi berhasil menuntaskan kasus penyelundupan yang diduga melibatkan mantan Dirut Garuda, kata dua, publik tentunya akan memberi apresiasi pada Polri.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara terkait kasus sepeda Brompton dan komponen motor Harley yang ditemukan di dalam pesawat baru Garuda Airbus A330-900 oleh Bea Cukai, beberapa waktu lalu.

Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Fuad Rizal ditunjuk jadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia menggantikan sementara Ari Askhara.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan