Jakarta, Aktual.co — Harga minyak dunia naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena daya tarik dolar yang lebih lemah mengimbangi berita produksi minyak mentah lebih tinggi oleh Arab Saudi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, ditutup 88 sen lebih tinggi pada 47,45 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei bertambah 60 sen, menjadi menetap di 55,92 dolar AS per barel.

Pembeli terpikat masuk ke pasar oleh melemahnya dolar, yang membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar menjadi relatif lebih murah. “Sebuah penurunan lebih lanjut dalam indeks dolar AS mendukung putaran lebih luas pembelian di seluruh ruang komoditas global, dengan minyak mentah menarik beberapa pembeli,” kata Tim Evans dari Citi Futures.

Minyak berjangka telah jatuh pada hari sebelumnya setelah Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengutip kenaikan produksi baru-baru ini, menunjukkan anggota utama OPEC itu tetap berkomitmen bersaing untuk pangsa pasar.

Bloomberg News mengutip Naimi mengatakan pada Minggu bahwa negaranya, produsen terkemuka dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi hampir 10 juta barel minyak mentah per hari, dibandingkan dengan 9,85 juta barel per hari pada Februari.

Naimi meminta produsen minyak di luar OPEC untuk membantu meningkatkan harga minyak yang menurun, karena kartel menolak untuk menanggung beban itu sendirian. “Kami menolak untuk bertanggung jawab sendiri karena (OPEC) menghasilkan 30 persen dari output pasar dan 70 persen berasal dari luar,” kata Naimi dalam sambutannya yang dilaporkan oleh kantor berita Saudi Press Agency.

Searah dengan harga minyak dunia, emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS yang lebih lemah meningkatkan daya tarik emas yang dihargakan dalam greenback.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 3,1 dolar AS, atau 0,26 persen, menjadi menetap di 1.187,70 dolar AS per ounce. Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,52 persen menjadi 97,23 pada Senin, memberikan beberapa dukungan terhadap emas.

Logam mulia juga mendapat dorongan setelah laporan dari National Association of Realtors yang berbasis di AS menunjukkan bahwa penjualan “existing home” (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales) naik 1,2 persen pada Februari ke laju tahunan 4,88 juta unit.

Para analis mengatakan bahwa angka tersebut, meskipun di atas data Januari 4,82 juta unit, masih menunjukkan pelemahan di sektor ini. Emas diberi dukungan tambahan ketika jajak pendapat dari Reuters menunjukkan pedagang percaya bahwa peningkatan suku bunga AS dari The Fed kemungkinan akan datang pada September bukan Januari. Sebuah kenaikan suku bunga memperlemah permintaan emas karena logam mulia bukanlah aset yang membayar suku bunga.

Perak untuk pengiriman Mei naik 0,8 sen atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 16,891 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 3,3 dolar AS atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 1.144,50 dolar AS per ounce.

Artikel ini ditulis oleh: