Jakarta, Aktual.co —  PT Pertamina (Persero) mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan efisiensi mencapai US$30 per bulan setelah mengalihkan fungsi pengadaan dari anak usahanya PT Pertamina Enegy Trading Ltd (Petral) ke unit usahanya Integrated Supply Chain (ISC).

Dalam upaya menjamin efisiensi tersebut, VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan bahwa banyak hal yang diperhatikan dalam proses tender mulai dari ketentuan mengirim undangan kepada para mitra hingga melakukan audit kepada para mitra tersebut.

“Untuk pengiriman undangan tender Pertamina melakukannya secara by phone dan Fax, sehingga Pertamina tidak dapat mengetahui siapakah pihak dari semua penawaran yang masuk. Nah ini semua masuk ke Pertamina tanpa kita tahu nama-nama perusahaannya,” ungkap Wianda saat ditemui di Jakarta, ditulis Selasa (24/3).

Setelah itu, sambung dia, Pertamina kemudian memilih beberapa penawaran yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, baik dari segi kesesuaian bahan baku ataupun jenis produk.

“(Dilihat juga) dari segi volume, dan dari segi lainnya, nah baru dari situ masuk berurutan kemudian mana nanti yang bisa menjadi kandidat pemenang tender,” terang Wianda.

“Nah dari semua ini, baru terbuka setelah kita memiliki pemenangnya, dari sisi produk quality yang paling kompeten, dari sisi volume dan dari sisi harganya. Baru setelah itu kami tahu itu perusahaan apa,” imbuhnya.

Selain itu, bagi peserta yang menerima undangan tender sekaligus melakukan penawaran adalah peserta yang telah terdaftar sebagai mitra tetap.

“Dia harus sudah terdaftar sebagai mitra ISC dengan syarat-syarat yang ada. Yah itu tadi, selain permodalannya harus di atas US$50 juta , laporan keuangannya juga harus diaudit selama tiga tahun terakhir oleh perusahaan-perusahaan akuntan publik terbesar seperti KAP KPMG, Delloitte, EY dan PWC serta terdaftar di global stock exchange,” pungkas Wianda.

Artikel ini ditulis oleh: