Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid, memecat para kepala polisi di ibu kota, Senin (23/3), ketika negara itu berusaha memperbaiki industri pariwisatanya setelah serangan pegaris keras pada pekan lalu menyebabkan 20 orang asing tewas.

PM Habib Essid mencopot kepala polisi Tunis dan kepala polisi kawasan di sekitar Museum Nasional Bardo, tempat penyerangan, yang diakui dilakukan kelompok Negara Islam, setelah menemukan sejumlah “kelemahan” dalam bidang keamanan.

Pemecatan itu dilakukan saat museum tersebut bersiap-siap dibuka kembali yang menurut penyelenggara merupakan “pesan” bagi kelompok bersenjata yang membunuh 20 wisatawan dan seorang polisi Rabu (18/3) pekan lalu.

“Ini merupakan tantangan tetapi juga pesan … kami ingin menunjukkan bahwa mereka tidak bisa mencapai tujuannya,” kata kurator museum Moncef Ben Moussa, dikutip AFP, Selasa (24/3).

Museum akan dibuka kembali untuk umum pada Selasa waktu setempat, dengan upacara yang diselenggarakan oleh Kementerian Budaya termasuk pergelaran konser Tunis Symphony.

Artikel ini ditulis oleh: