Jakarta, aktual.com – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadikan kata milenial sebagai Kata Tahun Ini (KTI).

“Ini untuk pertama kalinya kami menetapkan KTI. KTI ditetapkan pada awal 2020 adalah kata tahun ini pada 2019,” ujar Pelaksana tugas Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof Dadang Sunendar di Jakarta, Senin (6/1).

Dadang menambahkan kata milenial memiliki dua makna, yakni berkaitan dengan milenium dan berkaitan dengan generasi yang lahir antara tahun 1980-an hingga 2000-an.

Dia menambah ada beberapa pertimbangan seperti kata milenial merupakan salah satu kata yang masuk dalam pencarian kata terpopuler, kata milenial merupakan kata yang digunakan dengan penggunaan tertinggi pada Maret 2019 menurut Google Trends, kata milenial menandai banyak peristiwa, kata milenial digunakan oleh berbagai kalangan dan pejabat hingga masyarakat umum, dan kata milenial memiliki keleluasaan distribusi bidang yang merata di seluruh Indonesia.

Dia menyebutkan kata milenial merupakan salah satu kata yang memiliki pencarian terbanyak di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yakni hingga 30 Desember 2019 mencapai 19.834 pencarian. Kata-kata lainnya yakni aktivitas, analisis, daring, efektif, izin, kerja sama, literasi, memengaruhi, objek, resiko, risiko, sistem, dan survei.

Kemudian, kata milenial juga muncul di Google Trends pada Maret 2019. Hal itu berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak. Kata tersebut juga penanda sejumlah peristiwa yakni Millennial Road Safety Festival 2019 (Maret 2019) dan pemilihan staf khusus Presiden (November 2019).

Penggunaan kata milenial juga digunakan oleh berbagai kalangan baik komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis di media sosial. Kata tersebut tidak hanya dipakai remaja, jurnalis, tetapi juga sering digunakan pejabat, tokoh masyarakat, selebritas, dan masyarakat umum.

“Kata milenial juga digunakan dalam berbagai bidang kehidupan yakni media nasional, publikasi ilmiah, laman pemerintahan, swasta, bidang pengetahuan, dan wilayah penggunaan,” terang Dadang. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin