Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu bergerak variatif diselingi pelemahan, namun mampu berakhir di zona hijau. Hal ini disebabkan oleh sengatan pernyataan The Fed yang belum menaikkan suku bunga Fed ratenya.

“Di lain sisi, variatif cenderung positifnya laju beberapa bursa saham Asia belum mampu mengangkat IHSG, karena dibarengi dengan kembali melemahnya laju Rupiah,” ujar kepala riset dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada perdagangan Senin (23/3) IHSG diperkirakan Reza berada pada rentang support 5.420-5.438 dan resisten 5.451-5.461. Aksi profit taking yang terjadi telah menutup utang gap sebesar 5.435-5.444, dan diharapkan aksi jual dapat mereda pasca tertutupnya utang gap tersebut.

“Apalagi jika penguatan bursa saham global dapat direspon positif maka laju IHSG pun berpeluang kembali menguat, meski kami masih antisipasi bila terjadi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: