Jakarta, Aktual.co — Diberitakan Aktual.co sebelumnya, Presiden FIFA, Sepp Blatter pada 2011 terpilih usai pesaingnya yang paling vokal, Mohammed bin Hammam dari Qatar mengundurkan diri sebelum pemungutan suara.
Satu bulan kemudian, Qatar dilarang dari semua kegiatan sepakbola seumur hidup oleh sebuah panel FIFA.
Blatter menyatakan, bahwa ia tidak akan mencalonkan diri lagi setelah 2011, tetapi berubah pikiran. Dia adalah pelopor kuat ketika 209 anggota FIFA pergi ke tempat pemungutan suara pada 29 Mei.
FIFA tidak segera bersedia untuk komentar ketika dihubungi untuk memberikan respon terhadap wawancara Diego Maradona, tapi awal tahun ini, menanggapi kritik dari masa jabatannya, Blatter mengatakan kepada CNN, “Kau tahu tidak mungkin untuk membuat semua orang senang.”
“Jika saya akan hanya dapat masukan positif maka tidak akan baik. Dan, saya suka kritik selama kritik tersebut adil,” kata Blatter.
“Saya suka diskusi. Tapi dengar, saya hanya ingin menyelesaikan itu,” tambahnya.
Kritik Maradona ‘mengkristal’ mengarah ke Blatter: “Saya hanya meminta Allah, dan ibu saya yang ada di langit, bahwa saya bisa memiliki kesempatan untuk mendepak pria ini keluar dari FIFA dan memberikan orang yang layak.”
Sementara itu, FIFA menjelaskan klaim yang dibuat oleh dokumenter film ESPN, dimana menyebut Blatter menghindari berpergian ke AS karena investigasi FBI ke Piala Dunia di dalam proses penawaran 2018 dan 2022 sebagai “hal yang tidak benar.”
“FIFA telah pernah menerima permintaan dari penegak hukum Amerika,” kata sebuah pernyataan FIFA kepada CNN.
“Selama periode mandatnya, kemungkinan Presiden FIFA mencoba untuk mengunjungi 209 Asosiasi anggota.”
“Sebagai Presiden perjalanan secara ekstensif, kita perlu memeriksa tepatnya ketika ia terakhir mengunjungi AS, tetapi perjalanannya tidak dibatasi terkait kecurigaan dugaan tersebut.”
Artikel ini ditulis oleh:

















