Pedagang daging ayam di Pasar Gede
Pedagang daging ayam di Pasar Gede

Solo, aktual.com – Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Pedaging Jawa Tengah menerapkan sistem buka-tutup untuk menstabilkan harga daging ayam di pasaran.

“Beberapa waktu lalu harga ‘kan sangat rendah dan ini sangat merugikan peternak. Dengan sistem ‘on off’ ini diharapkan harga perlahan bisa mendekati ideal,” kata Ketua Pinsar Pedaging Jateng Parjuni di Solo, Selasa (4/2).

Rendahnya harga ayam lepas kandang tersebut tidak lain karena suplai yang berlebihan di pasaran. Bahkan, dikatakannya, untuk di Jateng sendiri kelebihan suplai mencapai 30 persen.

Dalam hal ini, sistem buka tutup yang dimaksudkan adalah peternak secara bergantian melepas produksi mereka di pasaran. Dengan demikian, stok di pasaran bisa lebih terkendali.

“Jadi peternak tidak melepas hasil panen mereka secara bersamaan karena itu yang membuat harga jadi rendah. Dengan melepas ke pedagang secara bergantian otomatis stok menjadi terbatas dan akhirnya harga juga bisa lebih meningkat,” katanya.

Ia mengatakan saat ini harga ayam lepas kandang di kisaran Rp16.000-16.500 per kg atau naik jika dibandingkan sebelumnya sekitar Rp13.500-14.500 per kg. Sedangkan untuk harga pokok produksi (HPP) di angka Rp17.500-18.000 per kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto