Makasar, Aktual.co — Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) justru memberikan keuntungan tersendiri bagi kalangan pengusaha di Sulsel khususnya yang bergerak di sektor ekspor.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulsel, H La Tunreng mengatakan, kondisi pelemahan rupiah di Sulsel justru memacu pengusaha di Sulsel untuk meningkatkan kuantitas ekspor ke luar negeri.
“Justru pelemahan rupiah ini memacu aktifitas ekspor di Sulsel,” katanya, ke Aktual.co Minggu (22/3).
Menurutnya, Sulawesi Selatan saat ini banyak mengandalkan komoditas unggulan sebagai bahan baku ekspor ke luar negeri.
“Di Sulsel memang kita punya setidaknya tidak kurang 12 komoditas unggulan yang diuntungkan saat dolar naik,” ungkapnya.
Menurut La Tunreng, Apindo Sulsel diawal tahun 2015 ini terus mendorong para pengusaha khususnya yang berada dibawah naungan Apindo Sulsel untuk terus meningkatkan ekspornya keluar negeri.
“Ini kesempatan emas bagi kita di Sulsel, disaat daerah lain mengalami nasib yang kurang baik justru di Sulsel kita bisa mengambil hikmahnya,” tuturnya.
Sejalan dengan itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel juga memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan pada aktifitas ekspor di Sulsel. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Sulsel, periode Februari nilai ekspor Sulsel justru meningkat 5,88% jika dibandingkan nilai ekspor Januari 2015 mencapai dari USD111,84 juta menjadi USD118,42 juta.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulsel, Akmal mengatakan, Januari-Februari 2015 nilai ekspor mencapai USD230,26 juta. Dalam penjelasannya, dia mengatakan, nikel merupan komoditas dengan nilai ekspor terbesar Februari 2015 sebesar USD81,71 juta atau 69,05% dari total ekspor.
“Sedangkan negara tujuan ekspor dengan nilai terbesar pada Februari 2015 adalah jepang dengan nilai USD85,84 juta atau 72,49% dari total nilai ekspor Sulsel ” ungkap Akmal.
Artikel ini ditulis oleh:

















