Bandung, aktual.com – Hujan deras yang turun pada Minggu (16/2) siang hingga sore mengakibatkan sejumlah bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Dari data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebutkan ada tiga kecamatan yang kembali digenangi banjir yaitu Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Bojongsoang.
“Yang tertinggi banjir terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot, di sana ketinggian air hingga mencapai 150 centimeter,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin, di Bandung, Senin [17/2].
Akibatnya puluhan ribu jiwa terdampak oleh bencana banjir yang disebabkan luapan Sungai Citarum itu. Sebelumnya pada Minggu (16/2) hujan memang mengguyur sebagian besar kawasan Kabupaten Bandung sehingga debit air di Citarum naik.
Selain itu, di Kabupaten Bandung ada dua peristiwa longsor dan satu tanggul jebol. Peristiwa longsor itu terjadi di Desa Padasuka, Kecamatan Cimenyan dan di Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali. Sedangkan tanggul jebol terjadi di Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk.
Dari kejadian longsor, pihak BPBD Kabupaten Bandung memastikan tidak ada korban jiwa. Namun untuk peristiwa tanggul jebol yang menyebabkan banjir, menurut data BPBD, ada sebanyak 400 kepala keluarga yang terdampak.
Sementara itu, di Kabupaten Bandung Barat ada empat kejadian longsor dan satu peristiwa banjir bandang.
Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat Duddy Prabowo mengatakan seluruh lima peristiwa itu terjadi pada Minggu (16/2) sore.
Dari catatan BPBD, ada dua titik longsor yang terjadi di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang. Longsor tersebut mengakibatkan tiga rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang dan titik di lainnya longsor menimpa dua ruangan sekolah.
Kemudian longsor terjadi di Kecamatan Saguling hingga menutup akses warga, serta di Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang terjadi longsor yang mengancam robohnya satu rumah.
“Sejumlah longsor itu diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dengan durasi waktu yang lama dan juga faktor tanah yang labil,” kata Duddy.
Sedangkan banjir bandang juga terjadi di Perumahan Baloper, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang. Di lokasi tersebut ada tanggul yang ambruk dan meluap ke kawasan perumahan.
Akibatnya satu rumah rusak berat, dan 10 rumah terdampak okeh adanya banjir bandang. Menurut Duddy, di titik itu perlu dilakukan normalisasi saluran air yang tertutup oleh material tanggul.
“Tim BPBD dan aparatur kewilayahan telah melakukan assessment atau kaji cepat ke lokasi dampak bencana,” demikian Duddy Prabowo.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto