Ilustrasi Ekpor
Ilustrasi Ekpor

Semarang, aktual.com – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengajak kalangan pengusaha yang berorientasi ekspor untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada di Amerika dan Eropa.

“Peluang bisnis atau pasar terbuka sudah begitu intens terutama Amerika, Perancis, Inggris, Rusia, Turki. Sekarang ini kami diminta sebagai bagian dari upaya untuk promosikan diplomasi ekonomi,” kata Direktur Eropa III Kementerian Luar Negeri Ardian Wicaksono di Semarang, Jumat [21/2].

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah diplomasi ekonomi, tidak hanya fokus pada pasar yang sudah menjadi unggulan, melainkan juga pada pasar-pasar non-tradisional yang potensial.

Selain itu, Kemenlu akan mengadakan forum bisnis dan pariwisata dengan negara-negara yang memiliki peluang bisnis guna meningkatkan kerja sama antarnegara.

“Yang masih menjadi kendala di Eropa timur antara lain, masih banyak yang belum mengenal, masih ragu-ragu mengenai urusan pembayaran dan logistik,” ujarnya saat menjadi salah satu pembicara pada kegiatan Sosialisasi Pemetaan Produk Unggulan Untuk Pasar Amerika dan Eropa di Semarang.

Ia menyebutkan dua produk unggulan Indonesia ke Eropa timur dan tenggara yakni kelapa sawit dan kopi, sedangkan produk potensial antara lain, peralatan medis, tekstil, hasil perikanan, otomotif, dan furnitur.

“Produk-produk unggulan di Jawa Tengah banyak sekali dan peluangnya banyak sekali, tinggal teman-teman pengusaha menengah ke atas untuk giat rajin masuk ke sana dan tidak perlu khawatir, jika ada apa-apa, kontak Kemenlu, nanti kita coba bantu,” katanya.

Dalam paparannya, Ardian juga menyebutkan agenda pameran bisnis dan pariwisata, maupun pertemuan bisnis di beberapa negara Eropa timur dan tenggara.

Direktur Amerika I Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu Zelda Wulan Kartika memaparkan tantangan dalam melaksanakan ekspor ke sejumlah negara yakni terkait dengan konektivitas, bahasa, dan perbedaan aturan.

“Terkait dengan tantangan itu, para pengusaha disarankan berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia di negara tujuan serta perwakilan asing di Jakarta, mempelajari peraturan negara tujuan, serta menunjukkan kredibilitas, serta berpartisipasi dalam berbagai pameran dagang,” ujarnya.

Sementara itu, Senior AVP Indonesia Eximbank Kantor Wilayah Surakarta Dessy Suryanaputra yang juga menjadi pembicara mengatakan ada dua kategori usaha yang dapat memperoleh fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

“Kedua usaha itu adalah eksportir yang menerima order langsung dari ‘buyer’ luar negeri dan bertransaksi dengan importir dan eksportir yang tidak melakukan ekspor tapi memberi ‘supply’ produk dan jasa kepada eksportir,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah memberikan insentif kepada pelaku UMKM yang berorientasi ekspor untuk mendapatkan akses pembiayaan dengan suku bunga rendah atau kredit bersubsidi.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto