Jakarta, aktual.com – Dinas Bina Marga DKI Jakarta menunggu bagian pekerjaan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk menangani jalan amblas karena erosi hingga longsornya bantaran sungai itu akibat luapan di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.
“Saya sudah berkoordinasi dengan SDA, sekarang tengah dikerjakan oleh SDA untuk turap-turapnya dulu. Setelah selesai, baru kami masuk,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho saat dihubungi di Jakarta, ditulis minggu [8/3].
Hari menjelaskan jalan di sepanjang aliran Ciliwung tersebut, rata-rata memang sudah mulai longsor karena gempuran air ditambah sistem penahan (turap) dan drainase yang sudah mulai rapuh di bawahnya, hingga akhirnya menarik jalan di atasnya.
Daerah-daerah yang perlu diwaspadai, kata Hari, antara lain adalah di Jalan Kesatriaan, Jalan Tenaga Listrik dan di wilayah Kebon Manggis Jakarta Timur yang kesemuanya terletak di bantaran Sungai Ciliwung.
Bantaran Ciliwung sendiri, kata Hari, ada di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Hanya kan kalau menunggu butuh waktu, jadi kami masuk duluan. Secara sementara dulu ditangani, yang penting kami tutup retakannya agar nanti orang lewat tidak terperosok,” kata Hari.
Penanganan secara sementara di jalan amblas yang terlihat seperti gempa bumi tersebut, kata Hari, adalah dengan menggunakan semen dan ditutup atasnya agar menimbulkan kerataan permukaan jalan.
“Tapi tetap menunggu SDA dulu,” ujarnya.
Di Jalan Kesatriaan 10 yang lokasinya di pinggir Sungai Ciliwung.
Badan jalan sepanjang 40 meter, mengalami amblas sekitar 20 meter karena permukaan tanah yang turun tergerus arus Sungai Ciliwung.
Badan jalan juga tidak aman untuk dilintasi pengendara sebab terjadi keretakan aspal.
Selain jalan amblas, bagian turap sungai juga mengalami jebol. Hal tersebut kedua kalinya sejak muncul keretakan jalan pada Rabu (14/2).
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto