Ilustrasi

Bandarlampung, aktual.com – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung, Dr M Aditiya Biomed mengingatkan kepada masyarakat agar mengutamakan kebutuhan primer dari pada sekunder untuk menangkal COVID-19.

“Kita lihat saat ini kebanyakan masyarakat memburu kebutuhan sekunder seperti membeli masker dengan banyak dan mengkonsumsi temulawak dan sebaginya untuk mencegah COVID-19,” kata dia di Bandarlampung, Kamis [12/3].

Padahal, lanjutnya yang lebih terpenting yakni masyarakat harus menjaga kebutuhan primer seperti, mengkonsumsi makanan bergizi, olahraga teratur dan memperhatikan lingkungan agar tetap bersih sehingga tidak mudah terserang oleh virus.

“Ini yang terbalik, padahal kalau mereka memakai masker dan meminum temulawak tapi lingkungan, makanan, dan kondisi badan mereka tidak sehat itu akan sama saja tidak menangkal COVID-19. Jadi dahulukan yang primer dari yang sekunder,” terangnya.

Menurutnya, jika yang primer sudah dilakukan secara rutin kemudian ditambah atau diperkuat dengan kebutuhan sekunder, akan memungkinkan mata rantai COVID-19 terhenti.

Dia pun menghimbau, masyarakat supaya jangan terlampau panik dan tetap waspada dengan terus membersihkan barang-barang yang sering disentuh oleh banyak orang sebab tidak serta merta virus ini menular lewat udara. Sedangkan untuk orang yang sakit untuk tidak bersin sembarangan.

Corona juga tipe virus yang akan mati dengan sendirinya jika daya tahan tubuh seseorang terjaga.

“COVID-19 ini harus kita lawan bersama. Kita tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah, maka menggalakkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah salah satu upaya mencegah virus itu mewabah,” jelasnya.

Kemudian, dia menambahkan peran puskesmas di masing-masing daerah harus lebih dimaksimalkan lagi untuk memantau warga sekitar jika ada gejala-gejala ataupun diduga COVID-19 segera diberikan tindakan lanjutan tanpa membuat gaduh.

“Karena puskesmas mereka yang paham akan wilayah, jadi apabila ada warganya yang baru pulang dari luar negeri terutama dari tempat yang sudah mewabah virus itu diharapkan mereka memberikan perhatian lebih kepada orang tersebut,” jelasnya.

Akan tetapi, hal itu juga harus dibantu oleh perangkat desa lainnya seperti kepala RT dan RW setempat yang juga harus digerakkan untuk melaporkan ke petugas bila ada warganya yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri agar diberikan pemantauan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto