Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama tahun 2013 sektor industri berkontribusi sebesar 23,7% terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari total investasi yang masuk Rp222,82 triliun, investasi ke sektor industri yang dilakukan oleh pemodal dalam negeri (PMDN) dan Pemodal Asing (PMA) mencapai Rp 93,65 triliun atau 42,03%.
Meningkatnya investasi ke sektor industri memberikan harapan besar bagi perekonomian. Namun tentunya hal ini perlu mendapat pengawasan, agar tidak ada penyelewengan.
“Produk-produk Indonesia akan semakin kompetitif karena diproduksi menggunakan energi yang lebih efisien,” ujar Dirut Perusahaan Gas Negara (PGN), Hendi Prio Santoso kepada wartawan, Jumat (20/3).
Pihaknya menyadari bahwa gas bumi akan semakin memegang peran penting sebagai energi yang menggerakkan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu Perusahaan Gas Negara (PGN) akan terus mengembangkan dan memperluas jaringan gas ke kawasan-kawasan industri di Indonesia.
“Ketersediaan infrastruktur gas bumi juga akan memegang peran penting dalam mendorong masuknya investor dan peningkatan investasi,” tambahnya.
Seperti diketahui, Perusahaan Gas Negara (PGN) sudah menerapkan zero korupsi, karena catatan positif bagi Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam membentuk prosedur dan peraturan terkait dalam interaksi mereka (Karyawan dan Pimpinan) dengan para pemangku kepentingan adalah termuat dalam Kode Etik. Sehingga korupsi sangat tidak mungkin terjadi di Perusahaan Gas Negara (PGN). Hal ini sejalan dengan roadmap pemberantasan korupsi 2012-2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dimana sektor pangan, energi dan pajak menjadi prioritas nya.
“Di Perusahaan Gas Negara (PGN) calo gas tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan Perusahaan Gas Negara (PGN). Kunci dari ini semua selain sikap profesionalisme dari seluruh awak perusahaan Perusahaan Gas Negara (PGN),” tegasnya.
Menurutnya, korupsi tidak dibenarkan terjadi dan tidak dimungkinkan terjadi di Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta budaya perusahaan yang kuat.
“Karena itulah Perusahaan Gas Negara (PGN) mengembangkan budaya perusahaan berbasis prinsip-prinsip kolektif yang disebut sebagai ProCISE atau Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service,” terangnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














