Jakarta, Aktual.co — Otoritas pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia mendukung kerja sama Universitas Indonesia dengan Melbourne Business School, Melbourne University-Victoria, Australia untuk pengembangan pendidikan manajemen pasar modal.
“Seiring dengan semakin berkembangnya pasar modal Indonesia, ketersediaan tenaga profesional yang berlisensi di pasar modal sangat dibutuhkan agar dapat mewujudkan pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” ujar Direktur Pengembangan Pasar Modal BEI Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Jumat (20/3).
Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan beberapa program pengembangan untuk menyiapkan tenaga profesional yang kompeten dan handal di bidang pasar modal.
Pada Jumat, Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Business Universitas Indonesia (MM-FEB UI) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Melbourne Business School, Melbourne University-Victoria, Australia (MBS).
Penandatanganan dilakukan Dekan FEB-UI Prof Ari Kuncoro, Ph.D dan Associate Dean (International Relations) Melbourne Business School Prof Ian O Willliamson, PhD, dengan disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Ir Nurhaida MBA, Direksi BEI, Direksi KPEI, Direksi KSEI, Para Pimpinan UI, FEB-UI, dan MMUI, serta perwakilan dari Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dan Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI).
“Kami gembira menyambut program kemitraan ini dan kami berharap melalui program ini kebutuhan tenaga profesional di pasar modal dapat terpenuhi seiring dengan pertumbuhan pasar modal Indonesia yang terus berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” ujar Nurhaida di sela penandatanganan perjanjian kerja sama itu.
Sementara itu, Wakil Rektor II UI Prof Dr Adi Zakaria Afif mengatakan, sebagai universitas, UI berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas dan mengembangkan pendidikan dengan didasarkan pada perkembangan keilmuan bidang tersebut, serta menjawab tuntutan atau kebutuhan industri.
“Pengembangan kurikulum dengan melibatkan otoritas, pelaku industri, dan akademisi adalah ramuan yang diperlukan agar kurikulum berbasis kompetensi ini tepat sasaran. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan Manajemen Pasar Modal yang dapat berkontribusi positif dalam pertumbuhan industri serta memberikan manfaat nyata terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia di masa depan,” katanya.
Sebelumnya, MM-FEB UI telah menjalin kerja sama dengan Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI), BEI, KPEI, dan KSEI yang meliputi pengembangan kurikulum khususnya untuk jenjang pendidikan pasca sarjana, program pencarian mitra luar negeri untuk penyelenggaraan pendidikan strata 2.
Selain itu, penyelenggaraan perkuliahan dengan tamu dari luar negeri (International Guest Lecture), pelaksanaan berbagai pelatihan dan pemberian beasiswa, serta mempromosikan program Pendidikan Manajemen Pasar Modal kepada masyarakat.
Artikel ini ditulis oleh:














