Tanjungpinang, aktual.com – Sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terpuruk sebagai dampak dari COVID-19.
Kepala Disnaker Bintan Indra Hidayat, di Tanjungpinang, Minggu [05/4], mengatakan, sejumlah hotel, restoran dan objek wisata sudah tidak beroperasi, karena jumlah tamu sedikit. Akibatnya, pihak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
Sementara perusahaan pariwisata lainnya masih beroperasi, namun sebagian karyawan dirumahkan.
Berdasarkan data terakhir Disnaker Bintan, jumlah karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata sebanyak 612 orang, sementara yang dirumahkan mencapai 1.153 orang.
Jumlah karyawan yang di-PHK dan dirumahkan diperkirakan meningkat jika proses penanganan COVID-19 di Indonesia dan berbagai negara belum membuahkan hasil yang maksimal.
“Sebagian besar karyawan yang di-PHK dan dirumahkan merupakan warga Bintan,” ujarnya.
Indra mengatakan warga Singapura sejak dahulu merupakan pengunjung tertinggi di Bintan. wisatawan asal Singapura saat ini tidak dapat berkunjung ke Bintan karena mereka diisolasi.
Selain itu, tingkat kunjungan wisatawan asal China juga tinggi di Bintan. Warga asal China tidak dapat berkunjung ke Bintan karena kebijakan Pemerintah China dan Pemerintah Indonesia.
Warga Singapura juga tidak akan mau berkunjung ke Bintan jika permasalahan virus mematikan itu belum selesai.
Sementara perusahaan industri di Bintan, kata dia tidak terkena dampak langsung dari kebijakan berbagai negara, termasuk Singapura yang mengisolasi negaranya. Untuk kegiatan ekspor dan impor, misalnya manufaktur masih berjalan.
“Saya tidak dapat bayangkan bagaimana kondisi pariwisata di Bintan jika dalam dua bulan ini permasalahan COVID-19 ini tidak selesai,” ujarnya.
Indra mengatakan Pemkab Bintan telah menyiapkan kebijakan untuk menanggulangi persoalan perekonomian dan sosial masyarakat yang terdampak COVID-19. Pemerintah Bintan akan memberikan bantuan tunai langsung kepada masyarakat.
“Pemerintah pusat juga menyiapkan Kartu Prakerja, salah satu daerah yang diprioritaskan yakni Bintan,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto