Jakarta, aktual.com – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan Indonesia akan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) berbahan baku dalam negeri.
“Alhamdulillah berkat kerja sama dari sejumlah pihak baik perguruan tinggi, Kementerian Kesehatan dan peneliti kita kemungkinan besar pada periode yang akan datang kita akan produksi APD dengan bahan baku lokal yang telah mendapat sertifikasi dari WHO sehingga ketergantungan kita untuk dapat bahan baku APD dari luar negeri bisa teratasi,” kata Doni Monardo di kantornya di Jakarta, Senin [06/4].
Doni menyampaikan hal tersebut seusai mengikuti rapat terbatas dengan tema “Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19” yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
“APD bukan hanya masalah domestik kita, tapi APD jadi masalah global hari ini. Ada negara yang mengambil alih sebuah proses pemberangkatan APD dari satu tempat ke tempat lain,” ungkap Doni.
Data hingga saat ini, Gugus Tugas COVID-19 telah menerima 570 ribu APD dan terdistribusi sebanyak 390 ribu APD ke seluruh daerah.
“Adapun yang terakhir tiba siang ini sebanyak 105 ribu berarti akan kita prioritaskan segera didistribusikan terutama di RS yang terdampak,” tambah Doni.
Ia pun meminta media massa untuk ikut mengawasi proses pendistribusian APD ke seluruh rumah sakit.
“Termasuk juga rumah sakit-rumah sakit yang selama ini tidak melakukan kegiatan terhadap COVID-19, tetapi ternyata dokter-dokternya ada yang terpapar bahkan sampai meninggal dunia. Termasuk juga para dokter gigi dan juga dokter-dokter seperti THT,” tambah Doni.
Doni pun menegaskan bahwa pengadaan APD menjadi sangat prioritas, bukan hanya kepada para dokter yang berada di garis depan untuk melayani pasien COVID-19, tetapi semua dokter.
“Karena, ternyata pasien yang diperiksa bukan COVID-19 pun bisa jadi sebagai ‘carrier’, sebagai pembawa virus. Walaupun sudah beberapa kali diingatkan melalui IDI untuk waspada,” tambah Doni.
Sebelumnya pada 23 Maret 2020, pemerintah pusat telah mengirimkan 165.000 APD ke setiap provinsi. Berdasarkan laporan yang diterima oleh Presiden Jokowi, stok APD makin terbatas dan perhitungan menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan kurang lebih 3 juta APD hingga akhir Mei 2020.
Terdapat 28 perusahaan produsen APD di Indonesia. Untuk mendukung produksi APD tersebut, Presiden Jokowi sebelumnya sudah meminta agar impor bahan baku APD dipermudah.
Hingga Minggu (5/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 2.273 kasus dengan 164 orang dinyatakan sembuh dan 198 orang meninggal dunia.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 32 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif berturut-turut yaitu DKI Jakarta (1023), Jawa Barat (247), Banten (173), Jawa Timur (152), Jawa Tengah (120), Sulawesi Selatan (82), Yogyakarta (33), Bali (32), Sumatera Utara (25), Papua (18) dan provinsi lainnya.
Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Senin (6/4) pagi terkonfirmasi di dunia ada 1.273.709 orang yang terinfeksi virus corona dengan 69.456 kematian sedangkan sudah ada 262.486 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di Amerika Serikat mencapai 336.830 kasus, di Spanyol 131.646 kasus, di Italia 129.948 kasus, di Jerman sebanyak 101.123 kasus, di Prancis 92.839, di China 81.708 kasus, di Iran 58.226, di Inggris 47.806, di Turki 27.069 dan di Swis 21.100 orang.
Jumlah kematian tertinggi bahkan saat ini terjadi di Italia yaitu sebanyak 15.887 orang, disusul Spanyol 12.641 orang, di Amerika Serikat 9.618 orang, di Prancis 8.078 orang, di Inggris 4.934 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 204 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto