Jakarta, Aktual.co — Hasil atau keuntungan premi industri asuransi jiwa yang diinvestasikan mencatatkan pertumbuhan hingga 458,2 persen pada 2014, dan berkontribusi signifikan untuk pendapatan industri menjadi Rp167,7 triliun atau tumbuh 33,3 persen dibanding 2013 sebesar Rp125,82 triliun.
“Pertumbuhan hasil investasi pada 2014 itu menjadi Rp40,8 triliun dibanding 2013 yang hanya sebesar Rp7,32 triliun,” ujar Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim di Jakarta, Kamis (19/3).
Menurutnya, hasil investasi karena didukung kondisi iklim investasi yang baik. Paling banyak ditopang oleh instrumen investasi saham, kemudian ada juga dari obligasi, dan lainnya.
“Selain investasi, pendapatan industri dipicu dari pertumbuhan pendapatan premi yang tercatat Rp121,62 triliun atau naik 6,7 persen dibanding 2013,” tambahnya.
Asosiasi melihat masyarakat pemegang polis asuransi semakin sadar untuk mempertahankan manfaat proteksi dan investasi dari asuransi, yang ditunjukkan dengan pertumbuan premi lanjutan sebesar 22,2 persen atau sebesar Rp51,59 triliun.
Meskipun demikian, asosiasi mengakui, jumlah premi dari masyarakat yang baru bergabung dengan asuransi menurun, jika melihat pertumbuhan premi bisnis baru yang melambat 2,4 persen menjadi Rp70,04 triliun dari 2013 yang sebesar Rp71,73 triliun.
Hendrisman menyebutkan faktor melambatnya premi bisnis baru karena ekses dari momentum politik Pemilihan Umum 2014 yang menyebabkan masyarakat dan investor “wait and see”.
Pelambatan itu diklaim Asosiasi hanya terjadi dari sisi nilai premi baru yang dibeli, namun tidak terjadi dari jumlah masyarakat yang tertanggung.
“Namun meski demikian, pendapatan premi di kuartal IV 2014 merupakan yang tertinggi sepanjang 2014,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















